Senin, 17 Oktober 2011

Panas Bumi Jadi Energi Andalan Masa Depan

Krisis energi yang melanda dunia menjadikan para ilmuwan dan orang-orang kreatif untuk menemukan sebuah sumber tenaga yang dapat memberikan energi sebagai pengganti minyak yang sudah mulai krisis dan menipis. bagaimana seandainya dunia ini sudah tidak sumber energi yang bisa dimanfaatkan????????
dahulu kala kayu bakar dijadikan sebagai sumber energi manusia, keberadaannya semakin menipis dan menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan hidup di dunia. berganti pada minyak tanah dengan menggali dan melobangi bumi, gubangan-gunbangan dimana-mana, banyak bagian bumi yang anjlok dan runtuh.
pokoknya banyak cara untuk mendapatkan energi demi kenyamanan kehidupan di dunia walau terkadang itu memberikan dapatk yang cukup besar bagi kelangsungan hidup kita.
panas bumi
Kepala Badan Geologi Departemen ESDM R. Sukhyar di Jakarta, Kamis, mengatakan panas bumi akan menjadi energi andalan Indonesia di masa mendatang.
Menurutnya, selain memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia, panas bumi juga memiliki keunggulan yaitu energi yang ramah lingkungan, terbarukan dan biaya investasi lebih murah untuk mengembangkannya.
“Cadangan panasbumi Indonesia sebesar 14.707 Mega Watt electricity (MWe). Sementara sumber dayanya sebesar 13.405 MWe. Artinya, Indonesia memiliki panas bumi 28.112 MWe”, papar R. Sukhyar.
Sukhyar menjelaskan, saat ini pemanfaatan panas bumi di Indonesia untuk energi listrik baru 1.189 MW atau hanya 4 persen dari potensi yang tersedia.
“Meski kebijakan bauran energi sudah lama dicanangkan, dimana lima persen, atau sebesar 9.500 MW, dari energi nasional akan dipenuhi dari panas bumi pada 2025, namun pemanfaatan listrik dari panas bumi belum optimal hingga saat ini,” papar dia.
Menurut penjelasan Sukhyar potensi panas bumi Indonesia terdapat di 265 lokasi yang tersebar hampir merata di setiap pulau di nusantara.
“Dengan ditetapkannya Undang-Undang tentang Panas Bumi Nomor 27 Tahun 2003, semestinya pengembangan panas bumi kita semakin semarak lagi,” imbuh dia.
Undang-Undang tersebut, jelas dia, memberikan kewenangan, peran aktif dan peluang yang lebih besar kepada daerah untuk mengelola sumber daya panas bumi.
Sementara itu Abadi Poernomo, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energi menjelaskan, energi listrik dari panas bumi mampu menghemat penggunaan sumber energi tidak terbarukan seperti minyak bumi atau batu bara.
“Bila kita konversikan, setiap 100 MW kapasitas terpasang panas bumi setara dengan menggunakan 4.350 barel setara minyak per harinya. Atau, setara dengan memanfaatkan 864 ton per hari batu bara,” papar Abadi.
Abadi menegaskan bahwa setiap sumber panas bumi mampu bertahan selama 30 tahun.SUMBER

0 komentar:

comeback