Senin, 03 Oktober 2011

Protista


Protista dapat ditemukan hampir di semua perairan. Protista sangat penting dalam ekosistem karena sebagian besar anggotanya berperan sebagai plankton. Mereka kebanyakan hidup melayang-layang di air, misalnya di laut, empang, dan danau. Protista juga dapat ditemukan di tanah-tanah yang lembap, tumpukan sampah daun (serasah), dan habitat darat lainnya.
Kebanyakan dari protista adalah berupa makhluk hidup uniseluler dan bersifat mikroskopis. Akan tetapi, beberapa spesies lainnya ada yang tersusun dari banyak sel (multiseluler), misalnya ganggang yang tumbuh di pantai.
Protista ada yang hidup bebas dan ada juga yang hidup dalam bentuk simbion di dalam cairan tubuh, jaringan, atau sel-sel inangnya. Bentuk simbiosis dapat berupa mutualisme atau parasitisme. Beberapa spesies protista hidup sebagai parasit patogen.
Dalam kondisi yang tidak mendukung, protista dapat membentuk kista. Kista adalah bentuk dormansi sel yang berguna untuk perlindungan diri dari lingkungan yang tidak menguntungkan atau saat pindah dari satu inang ke inang lainnya melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh feses.
Protista dapat memperoleh makanan dengan berbagai cara. Sebagian mereka hidup secara fotoautotrof (memiliki kloroplas), sedangkan yang lainnya berupa heterotrof. Protista heterotrof dapat memperoleh makanan dengan cara mengabsorpsi molekul-molekul organik atau dengan mencerna partikel-partikel makanan yang berukuran besar. Selain itu, ada juga beberapa anggota protista yang melakukan kombinasi antara fotosintesis dan memakan nutriennya.
Kebanyakan dari protista memiliki flagel atau silia dalam siklus hidupnya. Semua protista dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi seksual dapat dilakukan dengan cara penyatuan dua inti dari dua individu. Pada umumnya, protista dapat dibedakan atas tiga kategori, yaitu protista menyerupai tumbuhan (ganggang), protista menyerupai hewan (protozoa), dan protista menyerupai jamur.
pembentukan zoospora. Reproduksi generatif biasa dilakukan dengan cara konjugasi dan peleburan sel kelamin jantan dan betina. Pembelahan biner adalah pembelahan ganggang menjadi dua bagian yang sama. Mekanisme reproduksi demikian biasa terjadi pada ganggang uniseluler.

0 komentar:

comeback